cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)" : 33 Documents clear
Polimorfisme Val66Met (rs6265) Gen BDNF sebagai Indikator Awal Depresi KENNY DWI SIDHARTA; Rano Kurnia Sinuraya
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4681.587 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17338

Abstract

Depresi merupakan salah satu penyebab utama disabilitas secara global. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu indikator awal yang dapat menilai risiko terjadinya depresi pada seseorang. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah polimorfisme gen. Dilakukan penelusuran pustaka menggunakan PubMed dan didapatkan 40 jurnal terkait polimorfisme gen dan depresi. Hasil penelusuran pustaka menunjukkan bahwa terdapat keragaman polimorfisme gen yang terkait dengan depresi di tiap negara. Ditemukan bahwa polimorfisme Val66Met (rs6265) di gen BDNF merupakan polimorfisme paling umum terkait dengan depresi.
REVIEW : STUDI IN-VIVO SEDIAAN TRANSDERMAL KETOPROFEN SEBAGAI ANTIINFLAMASI QONITA ZAHRA FADHILA; TIANA MILANDA
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17764

Abstract

ABSTRAK Ketoprofen merupakan obat analgesik yang bekerja sebagai antiinflamasi. Bentuk sediaan transdermal ketoprofen lebih efektif dan lebih nyaman digunakan dibandingkan bentuk sediaan lainnya, karena mampu menghantarkan obat ke dalam sistem aliran darah dengan lebih baik juga efek samping yang ditimbulkan lebih ringan. Pengujian sediaan transdermal ketoprofen secara in-vivo telah dilakukan untuk mengetahui distribusi ketoprofen secara intravena dalam beberapa hewan uji, yang dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).  Kata kunci: ketoprofen, transdermal, in-vivo, KCKT. ABSTRACT Ketoprofen is an analgesic drug that works as anti-inflammatory. The ketoprofen transdermal dosage form is more effective and more convenient to use than other dosage forms, as it can deliver the drug into the bloodstream system better and the side effects are milder. In-vivo transdermal ketoprofen dosage form analysis has been performed to determine the distribution of ketoprofen intravenously in some test animals, which were analyzed using high performance liquid chromatography (HPLC).  Keywords : ketoprofen, transdermal, in-vivo, HPLC
POTENSI KHASIAT OBAT TANAMAN MARGA PIPER : Piper nigrum L., Piper retrofractum Vahl., Piper betle Linn., Piper cubeba L. dan Piper crocatum Ruiz & Pav Rain Kihara Boangmanalu; Ade Zuhrotun
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.297 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17699

Abstract

Piper, the genus of Piperaceae family recorded up to date is about 4226 plant species. These plants are widely known as spices, medicinal plants and ornamental plants. The use of Piper plants as an empirical base is widely known in Indonesia. This review was done by collecting the evidence base of efficacy and information from various sources or any kind of literature on the pharmacological activities of several piper plants. The data obtained is then displayed in the form of descriptions and tables. Based on the review, it is known that there are five plants that have the potential to be developed into traditional medicine. Five species of piper genus were Piper nigrum L., Piper retrofractum Vahl, Piper betle Linn, Piper cubeba L. and Piper crocatum Ruiz & Pav have been widely used in empirical usage in the community, have been shown to have enormous benefits based on various studies. In general, pharmacological activities of these five plants are as antibacterial and antifungal. The results of this review can be utilized to further convince the community in the use of five plants as well as the development of raw materials of traditional medicine.
ARTIKEL REVIEW: PERKEMBANGAN DAN POTENSI VAKSIN DBD DARI BERBAGAI NEGARA Monica Richelle Herdady; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.899 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17415

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengue melalui Aedes aegyptidan Aedes albopictus. Infeksi virus dengue dapat menyebabkan Sindrom Syok Dengue yang dapat berujung pada kematian. Hingga saat ini, pengobatan DBD yang tersedia saat ini hanya terapi suportif saja. Namun, kini terapi preventif berupa vaksin DBD sedang dikembangkan. Review ini bertujuan untuk mengumpulkan literatur mengenai perkembangan vaksin DBD dan meninjau potensi vaksin DBD berdasarkan studi di berbagai negara.Kata kunci:Demam Berdarah Dengue, vaksin, perkembangan, potensi
ARTIKEL TINJAUAN : METODE PEMBUATAN DISPERSI PADAT GLIBENKLAMID Denia Septy Riyandi; Febrina Amelia Saputri
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.37 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17297

Abstract

ABSTRAKGlibenklamid merupakan obat yang termasuk ke dalam kelas II dalam Biopharmaceutics Classification System, obat ini memiliki kelarutan yang rendah dalam air sehingga laju disolusinya kurang baik. Hal ini dapat berpengaruh terhadap bioavailabilitasnya. Pembuatan sistem dispersi padat merupakan metode umum yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan glibenklamid dalam air, dengan proses peningkatan kelarutan ini diharapkan laju disolusi glibenklamid menjadi lebih tinggi. Dalam review artikel ini akan dibahas beberapa metode pembuatan dispersi padat beserta jenis pembawa yang digunakan dan karakteristik dispersi padat yang dihasilkan.Kata kunci : Peningkatan kelarutan, Laju disolusi, Dispersi padat, Glibenklamid. ABSTRACTGlibenclamide classified to class two on Biopharmaceutical Classification System, this drug has low solubility in water so its affected the dissolution rate and bioavailability . The preparation of solid dispersion system was a common method which used to increase the solubility of glibenclamide in water therefore the dissolution rate and bioavailability could be higher. This article review will discuss some methods for preparation of solid dispersion , the type of carrier used and the characteristics of the resulting solid dispersion.Keyword : Solubility enhancement, Dissolution rate, Solid dispersion , Glibenclamide.
RINGKASAN ARTIKEL: PERBANDINGAN METODE PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PENURUNAN KESALAHAN PENGOBATAN yasri husaironi mufti; Angga Prawira Kautsar
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1935.087 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17733

Abstract

Kesalahan pengobatan adalah salah satu penyebab utama yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas pasien. Kesalahan pengobatan sebenarnya dapat dihindari dengan penggunaan metode peningkatan mutu berkelanjutan, diantaranya TQM, PDCA, Six Sigma, Lean, dan FMEA. Pada ringkasan ini dilakukan studi literatur mengenai strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan terhadap penurunan kesalahan pengobatan. Metode yang dilakukan adalah studi literature berupa meta-analisis hasil data yang diperoleh merupakan kumpulan dari beberapa jurnal terkait strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan terhadap penurunan kesalahan pengobatan. . Hasil analisis literatur didapatkan bahwa integrasi dari metode-metode peningkatan mutu yang saling melengkapi memberikan hasil yang lebih sempurna dibanding dengan penggunaan stategi secara individu .  Metode peningkatan mutu TQM, Six Sigma, Lean, dan FMEA dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Paper-Based Analytical Device For Detection of Metal, Non-Metal, and Organic Pollutants: Review Rieda Nurwulan Septyani; Aliya Nur Hasanah
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.807 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17584

Abstract

AbstractThe environment is the unity of space with all things, energy, circumstances, and living things, including human and his behavior, which affects nature itself, continuity of life, and human welfare and other living beings. Today, the environment has been polluted by the impact of intentional and unintentional human activities. To detect that an environment is contaminated the method it still expensive and difficult, that's why the method to analysis environmental pollution is still rarely done. Paper-based Analytical Device is an analytical method that is now often used to detect many things, from chemical compounds, bacteria, pollutants, and use for diagnostics. In this method, only samples with small volumes are required. Nor does it need external support equipment because the sample fluids are controlled largely by capillarity and evaporation. Many researchers now use PAD as an alternative method to test the contaminants present in an environment such as metal contaminants, non-metals, and organic compounds.Keywords: Environmental pollution, Paper-based Analytical Device, metal, non-metal, organic compound.
REVIEW: SELEDRI Apium Graveolens. Linn. SEBAGAI TABLET ANTI-INFLAMASI AINAA HAZIRAH SHAMSUL ANUAR; Jutti Jutti Levitta
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.209 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17341

Abstract

ABSTRAKSeledri atau nama sintifiknya Apium Graveolens. Linn merupakan satu tanaman yang secara tradisionalnya sering diguna sebagai penambah nafsu makan, lalap dan juga sebagai penghias dalam makanan. Dengan menggunakan metode granulasi basah, tablet dari akar seledri telah dicetak dan seterusnya dievaluasi. Seledri memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat anti-inflamasi karena ia mengandung senyawa utama Apiin yang merupakan zat metabolit utama untuk anti-Inflamasi. Didalam sistem tubuh, Apiin akan terhidrolisis menjadi gula dan aglikon apigenin yaitu satu zat yang terbukti dapat mengatasi gejala inflamasi. Telah dibuat tablet dengan menggunakan kombinasi bahan esipien laktosa, amilum manihot dan avicel 102, primojel dan magnesium stearat. Yang dibuat bervariasi adalah bahan pengikat yang digunakan yakni HPMC 2910 3 cps, PVP K30 dan gelatin.Kata Kunci: Akar Seledri, Anti Inflamasi, Sediaan Tablet, Evaluasi Tablet.ABSTRACTCelery or it scientific name, Apium Graveolens. Linn is a plant that is traditionally used as an appetite enhancer, salad and also as a decorative in food. Using the metod of wet granulation, tablets form the roots of a celery’s extracts have been printed and evaluated. Celery is said to have the potential to be developed as an anti-inflammatory drug because it contains Apiin, which is the main metabolite substance for anti-inflammatory action. In the body system, apiin will be hydrolyzed into sugar and apigenin aglicon an  active substance that are proven to overcome the symptoms of inflammation. Tablets have been formulated using a combination of lactose, amylum manihot and magnesium stearate. The binder used, HPMC 2910 3cps, PVP K30 and gelatin are made varies.Keywords: Celery’s roots, Anti-Inflammation, Tablet Preparation, Tablet Evaluation. 
REVIEW: POTENSI TETRADOTOKSIN SEBAGAI PENGGANTI ANESTESI LOKAL RUTH MICHELLEE PARDEDE; ADE ZUHROTUN
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2071.88 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17766

Abstract

Tetradotoksin adalah neurotoksin yang larut dalam air dan stabil terhadap panas yang belum ada penawarnya. Tetradotoksin dapat ditemukan di biota laut seperti ikan buntal, kepiting, gurita cincin biru. Namun, tetradotoksin tidak disintesis secara langsung oleh hewan-hewan tersebut melainkan berasal dari lingkungan luar seperti bakteri. Review ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai tetradotoksin yang dapat digunakan sebagai anestesi lokal. Metode yang digunakan dengan studi literatur berupa buku, jurnal nasional dan jurnal internasional mengenai topik yang terkait. Tetradotoksin memiliki mekanisme sama seperti anestesi lokal yaitu dengan blokade ion natrium (Na+) sehingga tidak ada potensial aksi. Adanya reaksi-reaksi yang tidak diinginkan dari anestesi lokal yang biasa digunakan seperti alergi, mengantuk bahkan seizure membuat penggunaan tetradotoksin menjadi pertimbangansebagai kandidat penggantinya.
REVIEW ARTIKEL: IMPLIKASI EKONOMI DARI PENGOBATAN BERBASIS FARMAKOGENOMIK ALAMANDA - PUSPITA; AJENG - DIANTINI
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3345.317 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17662

Abstract

ABSTRAKFarmakogenomik merupakan sebuah studi bagaimana gen dapat mempengaruhi respon individu terhadap obat. Bukan hanya evaluasi secara klinik, perlu juga dilakukan evaluasi secara ekonomi terhadap pengobatan berbasis farmakogenomik. Implikasi ekonomi pengobatan berbasis farmakogenomik dibuktikan dengan metode dan konsep ekonomi yaitu menggunakan beberapa asumsi penetapan harga. Uji genotipe yang dilakukan sebelum melakukan pengobatan berbasis farmakogenomik membutuhkan biaya lebih mahal terutama dalam standar masyarakat saat ini. Evaluasi dari segi ekonomi diharapkan dapat membantu peneliti, tenaga medis, dan perusahaan farmasi dalam mengembangkan studi farmakogenomik sehingga akan menguntungkan semua pihak termasuk dalam segi perawatan pasien. Review artikel ini diperoleh dari beberapa pustaka jurnal serta textbook, penelusurannya dari berbagai situs penyedia jurnal seperti google scholar, ncbi, science direct, Elsevier yang kemudian di skrining berdasarkan kriteria inklusi.Kata kunci : Farmakogenomik, Implikasi ekonomi, Harga, Obat.

Page 1 of 4 | Total Record : 33